SEPULUH hari terakhir ramadhan merupakan moment yang paling ditunggu oleh umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Karena pada malam-malam ini terdapat satu malam istimewa yang penuh kemuliaan, kesejahteraan dan lebih baik dari 1000 bulan yaitu Lailatu Qadar, seperti firman Allah pada Al Qur’an surat Al-Qadr ayat 3-5. Malam Lailatul Qodar tidak dapat dipastikan kapan terjadinya namun dapat dicari di malam-malam yang ganjil yaitu 21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan.
Terdapat amalan-amalan yang dapat Anda lakukan untuk meraih Lailatul Qadar di 10 malam terkahir Ramadhan.
I’tikaf
I’tikaf dalam bahasa Arab berarti iqomah (berdiam). Setiap yang disebut berdiam di masjid dengan niatan mendekatkan diri kepada Allah swt, maka dinamakan i’tikaf, baik dilakukan dalam waktu singkat atau pun lama. I’tikaf dapat dilakukan dengan bertilawah Al-Qur’an, berdzikir, berdoa dan bertaubat memohon ampun kepada Allah Ta’ala.
Qiyamul Lail
Yaitu menghidupkan malam dengan memperpanjang atau memperbanyak shalat sunnah di malam hari seperti Shalat Tarawih, Witir, Tahajud, Taubat dll, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, serta membangunkan dan mengajak para anggota keluarganya untuk beribadah.
Tonton Juga: Tingkatkan Pelayanan, Bapenda Ciamis Hadirkan Pelayanan On The Street
Memperbanyak Doa pada malam Lailatul Qodar
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
“Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNI (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Tirmidzi, no. 3513 dan Ibnu Majah, no. 3850).
Melaksanakan Shalat berjamaah di Mesjid
Shalat Isya dan Subuh berjamaah di Mesjid pada 10 malam terkahir Ramadhan memiliki keutamaan khususnya bagi para laki-laki karena merupakan salah satu cara untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar. Dikatakan oleh Imam Syafi’i,
مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya’ dan shalat Shubuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut.”
Baca Juga: Tips Untuk Anak Khatam Al-Qur’an Selama Bulan Ramadhan
Memperbanyak amal ibadah yang ringan
Terdapat beberapa amal ibadah yang ringan dilakukan namun pahalanya besar, seperti:
- Memberi iftar (berbuka puasa) kepada orang yang sedang berpuasa Ramadhan maka pahalanya seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga. Tidak harus memberi banyak, bahkan dengan sebutir kurma ataupun segelas air sudah tercatat pahalanya.
- Dzikir SUBHANALLAHI WA BIHAMDIH, SUBHANALLAHIL ‘AZHIM (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia), merupakan amalan yang ringan namun berat ditimbangan.
- Membaca surat-surat pendek, diantaranya Surat Al-Ikhlas yang dengan surat ini sebanding dengan sepertiga Al Qur’an, Surat Al- Kafirun sebanding dengan seperempat Al Quran (HR at-Tirmidzi no: 293), dan 2 surat muawwidzatain yaitu Al-Falaq dan An-Nas.
- Melakukan zakat fitrah dan bersedekah amal jariyah.
(Dewi)***
Sumber:
https://rumaysho.com/24368-ini-amalan-amalan-di-malam-lailatul-qadar.html
https://rumaysho.com/20392-kumpulan-amalan-ringan-23-kalimat-ringan-subhanallahi-wa-bihamdih-subhanallahil-azhim.html
https://muslim.or.id/4197-pahala-melimpah-di-balik-memberi-makan-berbuka.html