RUMPUT fatimah sudah tidak asing lagi di kalangan ibu-ibu terutama ibu hamil. Akan tetapi bagi sebagian new mom, mungkin akan merasa asing dengan nama atau bentuk tanaman ini. Tanaman herbal ini sudah diberikan secara turun-temurun yang dipercaya untuk membantu kelancaran persalinan dengan menimbulkan kontraksi rahim. Namun, tahukah Anda? Rumput fatimah ternyata kerap dikaitkan dengan kasus keguguran, hal yang seharusnya tidak terjadi setelah berbulan-bulan menanti buah hati. Maka dari itu, ketahui fakta-fakta mengenai rumput fatimah berikut ini.
Pada tahun 1998, sebuah penelitian menemukan bahwa rumput Fatimah mengandung senyawa oksitoksin. Senyawa inilah yang dapat menciptakan kontraksi rahim yang diperlukan saat melahirkan sehingga masyarakat menggunakan rumput fatimah untuk induksi alami. Alih-alih menggunakan, dokter justru melarang penggunaan rumput fatimah karena tidak aman dan kandungan di dalamnya yang tidak diketahui. Termasuk dosis yang tidak diketahui, jika diberikan berdasarkan perkiraan dapat membahayakan ibu dan bayi.
Tidak semua ibu melahirkan membutuhkan induksi untuk melahirkan. Sekalipun membutuhkan, lebih baik menggunakan induksi medis dan tidak menggunakan rumput fatimah. Induksi medis lebih diketahui dosis penggunaan dan resikonya dibanding menggunakan rumput fatimah. Terlebih, kondisi setiap ibu dalam menerima dalam dosis yang berbeda-beda tentu berbeda efeknya.
Baca Juga: Depresi Pasca Melahirkan Jangan Disepelekan, Suami Wajib Tahu!
Dalam kondisi terburuk, ibu hamil yang akan melahirkan dapat mengalami hal-hal berikut jika diberi rumput fatimah.
- Menyebabkan pendarahan
Kadar oksitosin yang berlebihan jika dikonsumsi akan membuat ibu hamil akan mengalami pendarahan. Selain pendarahan pada ibu, kadar oksitosin berlebihan juga membahayakan janin.
- Memaksa kontraksi
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa oksitosin yang terkandung dalam rumput fatimah dapat membantu kontraksi. Namun, jika rendaman rumput fatimah diberikan sebelum waktunya melahirkan maka akan terjadi kontraksi hebat yang membahayakan janin dan beresiko keguguran. Senyawa phytochemical yang terkandung dalam rumput fatimah juga dapat menyebabkan janin meninggal dalam perut.
- Rahim kurang darah
Rumput fatimah dapat menyebabkan kontraksi terus menerus. Akibatnya ibu yang akan melahirkan bisa mengalami atonia uterus dimana otot uterus sulit mempertahankan kontraksi setelah melahirkan. Dampak selanjutnya pembuluh darah di daerah plasenta tidak bisa ditekan dan menyebabkan rahim kekurangan darah.
- Pecah rahim
Akibat lain dari kontraksi terus menerus adalah pecahnya rahim yang merobek dinding rahim. Kontraksi yang diakibatkan mengonsumsi rumput fatimah dapat membuat rahim kelelahan karena bekerja secara maksimal.
- Membuat janin stress
Mengonsumsi rumput fatimah dapat meningkatkan kadar oksitosin dan meningkatkan intensitas kontraksi rahim meskipun dikonsumsi saat hamil. Kontraksi rahim sebelum waktu melahirkan dapat membuat janin stress.
- Kematian ibu dan janin
Selain membuat janin stress, kontraksi yang terjadi secara terus menerus dapat membuat janin kekurangan oksigen. Jika terus menerus kekurangan oksigen, bayi akan mengalami gagal jantung yang berakibat pada kematian. Begitu juga dengan kontraksi yang menyebabkan rahim pecah atau robek dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janin.
Memasuki bulan persalinan, kelahiran bayi adalah hal yang ditunggu-tunggu. Namun bukan berarti Anda mesti mempercepat persalinan dengan memberikan rendaman air rumput fatimah. Bersabarlah dalam menunggu kelahiran karena sewajarnya proses pembukaan hingga melahirkan memang perlu waktu yang cukup lama. Jangan mengorbankan keselamatan ibu dan anak hanya karena keegoisan semata. Ilmu pengetahuan sudah semakin berkembang dan informasi semakin mudah didapat melalui internet ataupun media sosial. Berbagai penelitian yang terangkum dalam jurnal atau artikel akan membantu Anda dibandingkan pengalaman orang lain karena kondisi setiap orang berbeda-beda. (Hasna)***
Sumber:
https://id.theasianparent.com/bahaya-rumput-fatimah-untuk-proses-persalinan