ERA fashion saat ini, selalu ada dorongan untuk membeli baju yang sesuai dengan tren atau sering disebut impulsive buying. Terlebih adanya akses belanja online yang terasa lebih mudah karena masyarakat mulai terbiasa dengan kehadiran berbagai macam e-commerce dan segala penawarannya. Peningkatan impulsive buying seiring dengan persaingan di antara para pemilik label dalam memproduksi baju sesuai tren. Namun tahukah Anda? Semakin banyak baju yang Anda beli akan semakin menambah limbah sampah yang sulit terurai.
Pernahkah Anda terpikir bahwa tumpukan baju yang tidak terpakai akan merusak bumi? Mungkin Anda tidak menyadari bahwa baju-baju tersebut akan berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan menjadi limbah yang sulit diuraikan. Industri tekstil bahkan memberikan polusi terbesar di dunia. Dalam Global Fashion Agenda dilansir dari CNN Indonesia, limbah tekstil diperkirakan akan bertambah hingga 60% mulai dari tahun 2015 sampai tahun 2030 mendatang.
Fenomena tren fashion yang cepat berubah-ubah dengan berbagai pembaruan disebut dengan fast fashion atau fesyen cepat. Fesyen cepat ini banyak diminati dan berdampak pada perilaku konsumersime yang membuat orang-orang ingin membeli baju sesuai tren. Sedangkan kebutuhan mereka terhadap pakaian tidak sebanyak jumlah pakaian yang dibeli.
Maka dari itu, solusi dari kebiasaan belanja pakaian adalah kebalikan dari fast fashion yaitu slow fashion atau fesyen lambat. Slow fashion dilakukan dengan memperpanjang lama penggunaan pakaian. Caranya dengan mengurangi frekuensi belanja atau membeli baju bekas yang populer dengan nama thrift shop. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari pembelian baju yang hanya mengikuti tren dan memperlambat fesyen cepat. Jika membeli baju, pertimbangkan kebutuhan terhadap pakaian tersebut dan pertimbangkan kualitasnya agar baju dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Beberapa tips lainnya agar tidak mudah belanja pakaian adalah sebagai berikut:
1. Ketahui style diri sendiri
Tak jarang orang tertarik membeli pakaian hanya mengikuti tren tanpa memedulikan style pakaian sendiri. Akibatnya, pakaian yang sudah dibeli kurang cocok dan berakhir tak terpakai di lemari. Untuk mengetahui gaya pakaian Anda, periksa kembali semua pakaian yang Anda miliki. Kemudian, kelompokkan pakaian tersebut berdasarkan frekuensi pemaiakaiannya mulai dari yang paling sering digunakan sampai yang paling jarang digunakan. Dengan cara tersebut, Anda akan lebih mudah mengenali gaya pakaian Anda.
2. Buat lemari kapsul
Lemari kapsul bukanlah sebuah lemari yang berbentuk kapsul, tetapi istilah yang digunakan untuk lemari yang terdiri dari berbagai baju yang mudah dipadukan dengan satu sama lain sehingga membentuk satu set item outfit. Cara membuatnya adalah dengan menyortir pakaian di lemari menjadi beberapa potong termasuk pakaian, sepatu dan aksesori. Aturan yang digunakan dalam menyortir pakaian untuk lemari kapsul adalah pakaian yang tak lekang oleh waktu, pakaian serbaguna (versatile), hingga variasi gaya dalam sepatu dan aksesori.
Manfaat dari lemari kapsul ini adalah Anda dapat memaksimalkan penggunaan dan memaksimalkan nilai guna dari setiap barang yang dimiliki. Manfaat lainnya yang tak kalah penting, dengan lemari kapsul Anda dapat mengatasi stress akibat memilih dan memadukan pakaian. Beberapa masalah yang biasanya ditemui adalah kesulitan memilih pakaian dan merasa “tidak memiliki baju” yang membuat Anda terus membeli pakaian, lemari kapsul adalah solusinya.
3. Jangan menghiraukan perkataan orang lain
Ketika berbelanja bersama teman-teman, jangan membeli pakaian hanya karena dorongan atau perkataan teman. Biasanya mereka berpendapat sesuai dengan selera mereka yang belum tentu cocok dengan gaya pakaian Anda. Berlaku juga pada perkataan artis atau influencer yang melakukan promosi karena Anda adalah target mereka.
4. Hindari window shopping
Hindari kebiasaan melihat-lihat pakaian baik yang dijajakan langsung di toko ataupun melalui e-commerce terlebih jika tidak bermaksud membeli pakaian atau menghentikan kebiasaan berbelanja pakaian. Semakin sering melakukan window shopping, semakin besar kemungkinan Anda tergoda membeli pakaian yang tidak benar-benar Anda perlukan. Bila perlu, pertimbangkan baik-baik serta sesuaikan dengan rencana dan anggaran yang sudah ditentukan.
5. Luangkan waktu sebelum membeli
Jika Anda perlu membeli baju, luangkan waktu yang cukup lama atau tidak mengambil keputusan dengan cepat sebelum melakukan transaksi untuk mempertimbangkan apakah Anda benar-benar membutuhkan pakaian tersebut. Pertimbangkan juga harga dan kualitasnya, sesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang Anda rencanakan. (Hasna)***
Sumber:
https://www.republika.co.id/berita/qf96zf463/tips-taha-diri-agar-tak-boros-beli-baju
https://www.republika.co.id/berita/qlf9p2425/sering-boros-belanja-pakaian-ini-cara-menghentikannya
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4877105/menata-pakaian-lebih-rapi-dengan-lemari-kapsul