Melonjaknya harga tepung tapioka ternyata berdampak terhadap usaha kerupuk. Demi bisa bertahan, pengusaha kerupuk mentah pun terpaksa mensiasati hasil produknya.
Hal itu seperti yang dilakukan Heri Suryadi, salah seorang pengusaha kerupuk asal Desa Cisadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Dia selama sebulan terakhir harga bahan baku kerupuk yaitu tepung mengalami kenaikan. Yang semula harga bahan baku nya 700.000/kwintal sekarang naik menjadi 960.000/kwintal.
Agar bisa bertahan, ia terpaksa mensiasati produksinya yaitu dengan mengurangi besaran kerupuknya. Walaupun permintaan konsumen untuk saat ini meningkat mencapai 75%. Namun ia bisa berproduksi hanya di 30% nan, kalau masalah menaikan harga ia tidak bisa karena kalau harganya mahal konsumen pindah ke orang lain.
Tonton Juga Semarak HUT RI ke 77 || Warga Ciamis Gelar Jalan Sehat
Heri mengaku sudah hampir lima kali kenaikan harga bahan baku kerupuk, pihaknya juga bisa mempekerjakan 42 orang. Dan hasil produksinya dipasarkan ke daerah Bandung dan sekitarnya walaupun banyak permintaan dari luar pulau jawa namun tidak bisa terpenuhi.
Walaupun demikian tetap para pekerja dengan semangat mengerjakan kerjaannya, dari awal pencitakan kerupuk sampai penjemuran. Penjemuran bisa sampai beberapa jam kalau memakai sinar matahari setelah penjemuran lalu babangi (kerupuk mentah)
lalu dimasukan mesin perontok yang bisa memisahkan kerupuk hadil jemuran dari alasnya, setelah itu ibu-ibu siap untuk menyortir kerupuk mentah untuk dimadukan karung dan siap antar.