Smart Village,- CIAMIS merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Jawa, tempat studi ini dilakukan terletak di ujung paling Timur Provinsi Jawa Barat. Kata Ciamis sendiri berasal dari ”ci” dan ”amis”. Kata “ci” singkatan dari cai yang berarti air. Kata “amis” punya dua arti. Pertama amis (bhs. Sunda) berarti manis (berkait dengan rasa). Kedua amis (bhs. Jawa) berarti anyir (berkait dengan aroma penciuman).
Sebagian pendapat menyebut bahwa kata “amis” sebagai “bau mabek, bau pisan” (bau sekali, sangat bau). Kemudian, Hardjasaputra berpendapat bahwa kata ”amis” dalam Ciamis, bukan ”amis” dalam bahasa Sunda yang berarti rasa manis. Sumber tradisional yang memuat data Kerajaan Galuh menunjukkan bahwa ”amis” dalam nama Ciamis adalah ”amis” dalam bahasa Jawa yang berarti ”anyir”. Sebutan ”anyir” itu berkaitan dengan tragedi “banjir darah”. pada tahun 1595 Kerajaan Galuh jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Mataram.
Minggu ini masyarakat kabupaten Ciamis memperingati hari jadi yang ke 380 tahun, usia yang tergolong tua untuk sebuah Kabupaten sejak ditetapkanya Hari Jadi Ciamis pada tanggal 12 Juni 1642. 380 tahun yang lalu, kala itu penguasa Kabupaten Galuh, Adipati Jayanagara memindahkan ibu kota Kabupaten Galuh ke Barunay (daerah Imbanagara). Barunay dianggap lebih cocok menjadi pusat pemerintahan dan akan membawa perkembangan bagi kabupaten tersebut.
Baca juga Lepas 106 Calon Jemaah Haji, Bupati Ciamis : Fokus Laksanakan Ibadah, Lepaskan Segala Urusan Duniawi
Potensi Yang Besar
Hari ini di usia yang sudah tergolong tua ini benang kusut itu belum juga terurai, dari persoalan ekonomi, pendidikan, infrastruktur, yang menjadi barometer kemajuan suatu daerah masih hanya sebatas cita jika tidak dibilang mimpi. Padahal dengan Usia yang sudah tergolong tua harusnya Kabupaten Ciamis bisa menjadi Kabupaten terhebat di Jawa Barat, dan bisa menjadi contoh bagi kabupaten lainya yang lebih muda. Hal ini tentu bukan hal yang mustahil mengingat begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Ciamis baik dari sisi Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia yang dalam catatan saya banyak melahirkan orang-orang hebat yang berkiprah dalam berbagai sektor, baik sektor pendidikan, sektor bisnis dan ekonomi, sektor politik dan lain sebagainya.
Karena itu membangun Kabupaten Ciamis harus dengan visi jelas dan terarah, maka pemimpin daerah haruslah seorang yang visioner, memiliki visi jauh kedepan yang dapat menentukan keberhasilan pembangunan daerah. Memiliki gagasan inovatif yang berdampak besar terhadap kemajuan daerahnya baik kemajuan di bidang ekonomi, pendidikan, pertanian, dan lain sebagainya. Tentu bukan hal yang sederhana karena Kepala Daerah hanya dibatasi selama 5 tahun menjabat, akan tetapi jika kebijakan tersebut dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kabupaten Ciamis tentu kebijakan ini dapat dilanjutkan secara “Multiyears” (kebijakan tahun jamak) dalam istilah yang popular dalam pemerintahan.
Smart Village (Desa Cerdas)
Jika selama ini kebijakan hanya bersifat sentralistik dalam arti hanya menyangkut infrastruktur jalan utama ataupun pembangunan fisik pada daerah yang menjadi jantung utama pemerintahan, maka kedepan pola pembangunan dapat dialihkan ke pedesaan, mengingat jika dilihat secara demografis masyarakat Kabupaten Ciamis lebih banyak tinggal di pedesaan. Konsep “Smart Village” (Desa Cerdas) bisa menjadi sebuah alternatif dalam rangka memberdayakan seluruh potensi yang ada di pedesaan. Konsep “Smart Village” adalah bentuk perhatian pemerintah daerah dalam memberikan stimulus kebijakan untuk merangsang kemajuan pada tingkat pedesaan.
Pada tataran konseptual dapat digambarkan bahwa pembangunan Kabupaten Ciamis dapat dimulai dari lima pemikiran dasar “Panca Olah” yang terdiri dari Olah Batin, Olah Nalar, Olah Materi, Olah Raga, dan Olah Rasa. Olah batin adalah merupakan perwujudan “hablun minalloh” yang bagi masyarakat Ciamis sudah tidak diragukan lagi, aspek spiritual keagamaan adalah hal utama bagi masyarakat Ciamis. Olah Nalar yang artinya bahwa aspek pendidikan adalah hal utama karena itulah menyiapkan pendidikan terbaik adalah suatu keniscayaan.
Olah Materi adalah bagaimana membangun, mengelola dan menstimulus perekonomian di Kabupaten Ciamis sehingga terjadi perputaran roda perekonomian yang secara simultan terjadi di seluruh kabupaten Ciamis, sehingga makmur masyarakatnya. Olah Raga yang berarti bahwa kesehatan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat setelah pangan juga harus mendapatkan prioritas lebih dalam pembangunan dan yang terakhir adalah Olah Rasa yang berarti bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat harus dapat diwujudkan secara nyata.
“Selamat Hari Jadi Kabupaten Ciamis yang ke 380 Tahun. Semoga di usia yang ke 380 Kabupaten Ciamis Tambah Maju, Tambah Makmur, dan Tambah Berdaya Saing.”
Penulis : Dr. Heri Solehudin Atmawidjaja
Sumber: indonesia24jam.com