CIAMIS – Pemkab Ciamis mengikuti rapat koordinasi monitoring program minyak goreng (Migor) curah rakyat Jawa – Bali bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan.
Mewakili Bupati Ciamis, Wakil Bupati Yana D Putra mengikuti Rakor tersebut secara virtual bertempat di ruang ULP Sekretariat Daerah, Selasa (24/05/2022).
Baca juga Dinkes Ciamis Gelar BCL Award Germas Challenge
Dalam arahannya, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan harga minyak goreng curah di Jawa dan Bali saat ini sudah mengalami tren penurunan, tetapi masih lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET)
“Harga minyak goreng curah di pasar tradisional sudah mengalami penurunan, namun masih lebih tinggi harganya dari HET, terutama di DKI dan Jawa Barat,” Ucapnya.
Luhut mengatakan, harga minyak curah di Provinsi Jawa Barat masih lebih tinggi dari HET, sementara di Banten harganya sudah mendekati HET.
“Distribusi di Jawa Barat sudah mengalami surplus di April dan Mei, dengan estimasi kebutuhan MGC Jawa Barat sebesar 10.607 ton per bulan, ” Terangnya.
Ia menghimbau, kepada para Kepala Daerah, Kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk dapat bekerjasama mengawasi di lapangan.
Sementara itu, dikatakan Asisten Daerah Ekbang Provinsi Jawa Barat Taufik total kebutuhan minyak goreng di Jawa Barat sebanyak 1.72 Juta Liter per minggunya yang meliputi minyak goreng curah dan kemasan.
“Supply MGC untuk bulan Mei 2022 targetnya mencapai 10 ribu ton, realisasinya 26 ribu ton dengan jumlah produsen 14 dan distributor 20,” Terangnya.
Taufik mengatakan harga MGC Kabupaten Ciamis menduduki harga terendah di Jabar sementara yang tertinggi adalah Kabupaten Sumedang.
“Harga rata-rata MGC di Jabar adalah Rp 19.495, adapun yang terendah adalah Kabupaten Ciamis dengan harga Rp 15.500 dan yang tertinggi Kabupaten Sumedang Rp 22.000,” Ucapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya terkait masalah minyak goreng tersebut, salah satunya bekerjasama dengan satgas ketahanan pangan untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga.
*PROKOPIM CIAMIS*