CIAMIS – Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra beserta Forkopimda ikuti rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di wlayah Kabupaten/Kota se Jawa Barat.
Rapat evaluasi tersebut dilaksanakan secara virtual di Aula sekretariat daerah Ciamis, Sabtu (17/07/2021).
Dalam rakor tersebut Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmadja mengatakan mobilitas di Jawa Barat mayoritas mengalami penurunan 10% sampai 20% pada Kamis 8 Juli 2021.
Sedangkan pada tanggal 15 Juli 2021, mobilitas di Jawa Barat terdapat penurunan kurang dari 10% pada daerah industri.
“Kenaikan indeks komposit Jawa Barat utamanya dipengaruhi oleh kenaikan indeks cahaya pada daerah industri, ” Jelasnya.
Ia menerangkan, untuk di Jawa Barat wilayah dengan penurunan indeks komposit paling rendah adalah Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Karawang yang memiliki izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) terbit tertinggi di Jabar.
Terkait perkembangan kasus di Jawa Barat, Setiawan menjelaskan saat ini terdapat 20 Kabupaten Kota yang berada di zona resiko tinggi, bertambah 5 Kabupaten/Kota dari minggu sebelumnya.
“Saat ini asus aktif naik 22,19%, tingkat kesembuhan turun 76,37%, begitu juga dengan tingkat kematian turun 1,43%, ” Ungkapnya.
Baca juga Wabup Ciamis Ikuti Rapat Evaluasi PPKM Darurat dengan Menko Marves
“Sedangkan untuk tingkat kepatuhan memakai masker 86,2% dan jaga jarak 83,71%, ” tambahnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan berdasarkan hasil rapat dengan kementerian akan ada pembagian bansos sembako untuk masyarakat dalam situasi PPKM darurat ini.
“Sehingga sebanyak 65% masyarakat jabar dapat di cover oleh bansos ini,” Jelasnya.
Maka dari itu, Ia berpesan kepada seluruh Kepala daerah untuk senantiasa menyimak pengumuman dan arahan Pemerintah Pusat sebelum disosialisasikan ke masyarakat.
Terakhir Gubernur berharap para kepala daerah dapat secara terus menerus mensosialisasikan PPKM darurat.
PROKOPIM CIAMIS