Ciamis – Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengikuti pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional PKN tingkat II yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat dari Gedung Puslatbang PKASN LAN di Jalan Kiara Payung KM 4.7 Bumi Perkemahan Sukasari, Jatinangor. Semetara Herdiat mengikuti secara virtual dari ruang vidcon Kantor Bupati Ciamis, Senin (7/6/2021).
Saat diberi kesempatan menyapa, Herdiat mengungkapkan dirinya pun pernah mengikuti Diklatpim II LAN RI pada 2008 silam.
“Saya juga alumni Diklatpim II yang diikuti saat masih berstatus ASN pada tahun 2008 lalu,” katanya.
Ia pun menerangkan, sebanyak 7 orang pejabat Ciamis mengikuti PKN tingkat II yang sudah hadir di tempat pelatihan.
“7 pejabat Kabupaten Ciamis pun ikut sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II. Semoga dari ilmu yang didapat nantinya bisa bermanfaat untuk Kabupaten Ciamis dan memberikan perubahan ke arah yang lebih baik,” terang Herdiat.
Sementara itu, Kepala Pulatbang PKASN LAN, Hari Nugra, menjelaskan, pelaksanaan PKN tingkat II bertujuan untuk mengembangakan kepemimpinan pejabet pratama di setiap instansi daerahnya masing masing.
“Berbagai agenda pengembangan diri dilaksanakan pada pelatihan ini. Seperti pembinaan pengembangan diri, kepemimpinan strategis dan aktualisasi kepemimpinan. Materi tersebut diharapkan mampu mensupport pengembangan kepemimpinan para pejabat dan memberikan inovasi perubahan di setiap daerahnya,” jelasnya.
Peserta yang mengikuti kegiatan PKN tingkat II berjumlah 96 orang dari berbagai daerah. Kegiatan dilaksanakan secara klasikal dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga Wabup Yana Buka Secara Langsung Kegiatan Short Course Kebijakan Publik HMI Cabang Ciamis
“Pelaksanaan PKN tingkat II dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Ditempat yang sama Kepala LAN RI, Adi Suryanto mengharapkan selepas mengikuti PKN tingkat II para peserta agar bisa memerankan sebagai pemimpin untuk membawa perubahan-perubahan.
“Kita memerlukan perubahan-perubahan yang lebih baik yang manfaatnya terasa oleh masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan pelatihan tersebut meskipun di masa pandemi masih tetap harus dilaksanakan secara tatap muka. karena menurut Adi, pembelajaran terkait kepemimpinan mengenai cara berhadapan dengan masyarakat, cara bicara dengan pimpinan, bawahan atau kolega tidak bisa tersampaikan optimal melalui virtual.
“Pelaksanaan pembelajaran secara langsung sangat harus dilakukan dalam Pelatihan Kepemimpinan ini. Kita harus memahami dan mempraktekan ilmu yang didapat nanti agar menciptakan perubahan-perubahan di daerah,” tutupnya.
PROKOPIM CIAMIS