CIAMIS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, Tatang mengikuti Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) tahun 2021.
Pelaksanaan kegiatan Munas digelar secara virtual melalui video conference dari Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat (21/3/2021).
Sementara, Sekda Ciamis, Tatang mengikuti kegiatan tersebut dari ruang ULP Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis.
Kali ini Munas APKASI V mengangkat tema Penguatan Kapasitas Daerah dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19 melalui kolaborasi pusat, daerah, dan swasta dengan dukungan kebijakan yang berpihak.
Munas secara virtual tersebut diikuti oleh pimpinan daerah dari 416 Kabupaten se-Indonesia. Presiden Joko Widodo membuka kegiatan tersebut secara langsung.
Dalam sambutannya Jokowi mengingatkan kepala daerah terkait penanganan pandemi Covid-19 belum berakhir dan selesai. Resiko penyebaran Covid-19 masih ada.
Baca juga Pemkab Ciamis Serahkan SK Pengangkatan PPPK Kepada 283 Pegawai
“Kita di bulan januari ada 13000 kasus harian. Saat ini sudah mengalami penurunan kasus Covid-19,” Katanga.
Terkait penggunaan anggaran di masa pandemi Jokowi menyampaikan lima hal penting. Pertama terkait program priorita disarankan fokus di dua bidang strategis semisal pasar dan pertanian. Selanjutnya pengembangannya harus lebih difokuskan agar mendapatkan outcome yang bagus.
Kedua , melakukan perencanaan yang matang dalam menggunakan anggaran dan target prioritas. “Kalau sudah direncanakan dan organisasi ada dan pelaksanaanya dilaksanakan. Manajemen pengawasan dan kontrol harus dilakukan. Banyak bukti di lapangan pengawasan tidak ketat tidak ada manajemen kontrol sehingga kualitas tidak baik,” Ungkapnya.
Ketiga, mengenai penanganan Covid-19, Kabupaten/Kota jangan lengah sedikitpun. Lakukan testing, tracing, treatment (3T) di setiap zona agar menjadi hijau.
Keempat, meminta untuk program vaksinasi dikawal dengan detail dan pelaksanaanya di monitor.
Kelima, percepatan pemulihan ekonomi, namun perlu manajemen terkait keamanan dan keselamatan. Paling penting program padat karya karena rakyat butuh pekerjaan dan income.
Keenam, untuk export dan investasi dilayani dengan baik. Karena kunci ekonomi Indonesia ada di investasi dan eksport.
PROKOPIM CIAMIS