Ciamis – Belakangan ini sempat dihebohkan dengan temuan beras program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang berkutu di KPM Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
CV Big Atara telah bertanggung jawab untuk mengganti beras berkutu tersebut, sebelum disalurkan ke KPM. Beras berkutu itu bukan produksi dari CV Big Batara.
Pimpinan CV Big Atara Heni Yuliharim menjelaskan awalnya ia hanya dimintai tolong dan membantu memasarkan CV Sri Murni untuk memasukan beras ke program BPNT di KPM.
“Tentu kami merasa dirugikan. Mungkin awalnya saya hanya membantu Haji Adeng dari CV Sri Murni untuk menjual beras ke KPM untuk BPNT,” ujar Heni kepada wartawan di Ciamis, Rabu (23/9/2020).
“Ketika ketahuan berkutu, kami langsung menggantinya detik itu juga dengan beras baru dari Big Atara yang biasa diproduksi sendiri sebelum didistribusikan. Jadi tidak sampai ke KPM,” tambahnya.
Heni menjelaskan, beras yang ia jual kualitas baik. Ia juga selalu menjalin silaturahmi dengan baik dengan para agen.
“Awalnya kan beras itu untuk agen di Rajadesa tapi saya alihkan ke Lumbung, ternyata memang ditemukan berasnya berkutu,” terangnya.
Menurut Heni, kejadian ini akan menjadi pembelajaran berharga ke depannya. Karena niat baik menolong ternyata tidak selalu diterima dengan baik oleh sebagian orang. Ke depan ia akan lebih berhati-hati lagi ketika menerima permintaan tolong dari siapapun.
“Jadi intinya CV Big Atara hanya menolong meneruskan beras saja. Ke depan kami akan lebih meningkatkan lagi kualitas beras yang kami produksi. Kejadian ini pelajaran berharga bagi saya tentunya,” jelasnya. (TIM/Galuhnews)