CIAMIS,-Bupati Ciamis, H.Herdiat Sunarya, mengancam akan mencopot Camat di Ciamis apabila ada warganya yang meninggal karena kelaparan.
Hal itu di tegaskan H. Herdiat saat Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kabuparen Ciamis, di Aula Adipati Kusumadiningrat Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Senin (4/5).
“Jika ada warga yang kelaparan terlebih meninggal saat PSBB, maka Camat akan dicopot dari jabatannya,” tegas H.Herdiat.
Apalagi, menurut Herdiat, saat ini dari zakat profesi para ASN sudah disalurkan kepada masyarakat melalui Camat di setiap Kecamatan.
Dari zakat profesi sampai dengan bulan ini mendapat Rp 1,2 milyar lebih, sebelumnya sebanyak 623 juta sudah direalisasikan dengan dibelanjakan untuk beras yang telah disampaikan kepada masyarakat ada sebagian melalui Camat di setiap kecamatan,” ungkapnya.
Kata H.Herdiat, untuk beras telah dibelanjakan 45 ton beras dan 35.000 masker yang sudah disebarkan kepada masyarakat.
H.Herdiat juga mengarahkan Kepala Desa agar segera melakukan re-focusing Dana Desa untuk penanganan Covid-19.
Mudah-mudahan sudah selesai agar bisa direalisasikan pada tanggal 6 Mei mendatang untuk membantu masyarakat khususnya,” tuturnya.
H.Herdiat berharap setiap Desa mengadakan dapur umum.Untuk kebutuhan beras untuk setiap desa akan diberikan 150kg selama 14 hari dari zakat profesi.
“Saat ini, PSBB di tingkat Provinsi Jawa Barat sudah direstui oleh Menteri Kesehatan dan akan dimulai 6 Mei sampai 19 Mei 2020,”ungkapnya.
Aturan PSBB selanjutnya, kata Herdiat akan dituangkan dalam Peraturan Bupati, terutama terkait pembatasan ketika PSBB berlaku di Ciamis.
“Kita akan konsentrasi terhadap pengawasan dan pemantauan pemudik, di Ciamis satu bulan ke belakang sudah dilakukan pembatasan kegiatan pembelajaran, pembatasan aktifitas ibadah, dan pembatasan aktifitas kerumunan, yang sebelumnya sudah dilakukan secara rutin agar ditingkatkan,” terangnya.
H.Herdiat mengimbau kepada Camat di Ciamis dan kepala Desa agar mengawasi dan mengendalikan para pemudik yang pulang dari kota ke desa.
“Masih banyak masyarakat Ciamis yang bekerja merantau, kita harus membendung dengan mengimbau secara bersama-sama kepada para pemudik agar menunda dulu untuk pulang ke kampung halaman,” imbau H.Herdiat.(Tim)