TOKOH Kita yang satu ini sangat keras tapi toleran. Dialah Eggi Sudjana salah seorang tim sukses Prabowo-Sandi. Pengacara yang bergelar doktor dan pakar ilmu sumber daya alam ini kerap berseberangan dengan pemerintah. Tapi dia menentang ketidak adilan,serta berani mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat,ternyata sangat low profile.
Siapa yang tak mengenal sosok Eggi Sudjana?.Mungkin sebagian orang akan menilai sosok Eggi radikal dan provokator,ternyata meleset.Penulis semula mengira sosok Eggi seperti penilaian sebagian orang,ternyata Eggi orangnya asyik dan selalu mau menerima masukan dari siapapun termasuk lawan bicaranya.
Eggi yang juga Presiden Partai Pemersatu Bangsa (PPB)Partai KITA, dalam bincang bincang dengan penulis,selalu mengutamakan ketaqwaan kepada Sang Khalik Pencipta Alam Semesta Allah SWT.Orang yang bertaqwa pasti berahlak baik,tapi orang baik belum tentu bertaqwa,karena siapapun dapat berpura pura baik,paparnya.
Eggi,sempat bertemu dengan tokoh Cipasung.KH Asep,di sebuah warteg di Kota Tasikmalaya.Dalam pertemuan singkat itu,kedua tokoh itu berbincang mengenai masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia tercinta.
Ternyata keduanya mempunyai visi dan misi yang sama,yakni untuk memajukan bangsa dan negara ini pertama harus taqwa pada Sang Pencipta Alam Semesta Allah SWT.
KH.Acep Adang Ruhiat,sangat merespon apa yang dicanangkan Partai Pemersatu Bangsa (PPB) Partai Kita yang mempunyai misi membangun negara yang berdaulat,mandiri dan tangguh melalui proses pendidikan yang komperhensip dan pemerintahan yang mencintai rakyatnya serta Iman dan Taqwa.
Menjawab penulis,Eggi mengatakan untuk membangun masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia dibutuhkan ketaqwaan yang sungguh sungguh dan sebelumnya mesti diawali tobat nasuha seluruh rakyat Indonesia.
Yang beragama Islam dengan cara Islam,yang Kristen silahkan dengan cara Kristen,Katolik,Budha,Khong Fu Cu,dan kepercayaan lain silahkan melakukan perintah agamanya dengan setia dan taqwa kepada Tuhan nya.
Jangan takut membela keadilan dan kebenaran,karena itu hak setiap orang untuk mendapatkan dan mempertahankannya.Sejak merdeka hingga saat ini, mungkin kedua kata keadilan dan kebenaran itu masih jauh dari kenyataan dan sangat mahal.Padahal keadilan merupakan nilai dan cita cita kemerdekaan,”pungkas Eggi.
oco santoso