CIAMIS-Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ciamis melakukan aksi demonstrasi di halaman Kantor Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Galuh Kamis (13/9/2018). Mereka menuntut kenaikan tarif dibatalkan dan audit menyeluruh kinerja PDAM. Aksi ini sempat diwarnai ricuh saling dorong.
Sebelum melakukan aksi, mahasiswa melakukan aksi longmarch dari sekretariatnya di komplek perkantoran kertasari, menuju kantor PDAM Ciamis di jalan Iwa Kusumasomantri. Lalu mereka melakukan orasi.
Sempat terjadi aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang menjaga aksi, saat mahasiswa mencoba maju, namun tidak berlangsung lama, sehingga aksi berjalan biasa. Namun aksi saling dorong antara mahasiswa dan kepolisian kembali terjadi. Pemicunya ketika mahasiswa mencoba melakukan aksi pembakaran ban. Ricuh kembali reda dan akhirnya mahasiswa hanya membakar kertas di depan kantor PDAM.
Mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal dimana menggambarkan rakyat yang menderita karena naiknya tarif air.
Dalam orasinya mahasiswa menilai PDAM sudah tidak pro rakyat dan hanya mementingkan bisnis. Untuk itu menuntut untuk segera melakukan audit independen secara menyeluruh terhadap kinerja PDAM Tirta Galuh, dari audit SDM, pendapatan dan pengeluaran.
Diketahui sebelumnya, PDAM Tirta Galuh bulan September ini menaikan tarif 14-22 persen. Hal ini dinilai menjadi riskan di tengah-tengah masyarakat, yang saat ini terbebani dengan berbagai kenaikan kebutuhan lainnya.
“Segera batalkan kenaikan tarif PDAM, sampai hasil audit menyeluruh yang dilakukan auditor independen menyatakan bahwa PDAM sehat pengelolaannya, tidak memanfaatkan pelanggan yang notabene tidak bisa dipisahkan hidupnya dari air bersih,” ujar Ketua Umum HMI Cabang Ciamis Hendriawan Firmansyah.
Mahasiswa juga meminta supaya PDAM membenahi managemen dengan melibatkan semua elemen masyarakat untuk ikut mengawasi kinerjanya. Setelah dilakukan audit independen maka harus diumumkan secara terbuka kepada masyarakat.
“Kami meminta untuk segera direalisasikan tuntutan ini dalam waktu 7 hari. Apabalila belum terealisasi kami akan melakukan aksi dengan masa lebih banyak, demi kemanfaatan dan kebaikan masyarakat Ciamis,” jelas Hendriawan.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Galuh Cece Hidayat menanggapi tuntutan mahasiswa menyatakan pihaknya selalu melakukan audit oleh lembaga pemerintahan. Rencana kenaikan tarif hanya tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Peninjauan kenaikan tarif bisa dilaksanakan 2 tahun sekali, sebetulnya bisa dilaksanakan pada 2016 lalu, dalam perjalanannya baru dilaksanakan 2018 itu untuk menutupi operasional juga. PDAM juga dinyatakan sehat oleh tim audit,” jelasnya. (wawan/galuhnews)