CIAMIS: Cerita inspiratif datang dari seorang siswa kelas XII program studi(prodi) MIPA SMAN 1 Ciamis, Ciptadi Akbar Ahdiat. Mimpinya mulai menjadi kenyataan. Ciptadi lolos seleksi beasiswa kuliah ke Turki yang dilaksanakan di gedung Iasth UI Salemba, Jakarta.
Ciptadi bakal berangkat ke Turki pada bulan Oktober mendatang. Ciptadi dikenal rajin dan pekerja keras. hasilnya, mimpi menimba ilmu di negara dua benua ini jadi kenyataan. Ia juga memiliki banyak prestasi dan pernah mengikuti Student Partnership ke Singapura semasa SMP.
Baca Juga: Ini 4 Alasan Anda Harus Kuliah di Turki
Putra dari Amir Kusmaya dan Hetti ini merupakan pendiri organisasi nasional yakni PPM (Para Pencari Mimpi) dan CTC (Ciptadi The Climber) Toeftal Course.
“Ada dua tahap seleksi, yakni seleksi administrasi (berkas) dan wawancara,” kata Ciptadi saat ditemui di Mesjid Agung Ciamis, Minggu (19/8/2018).
Kuliah di Turki, Ciptadi mengambil jurusan HI. Namun, ia belum mengetahui perguruan tinggi di Turki yang akan dihuni untuk menimba ilmu. Ada 11 universitas di Turki yang jadi pilihan, semuanya setara dari mulai perguruan tinggi di kota kecil, sedang dan kota besar.
“Biasanya penentuan universitas keluar pada pertengahan September dan mulai berangkat pada bulan Oktober,”ujar Ciptadi.
Ia lolos beasiswa YTB Turki langsung beasiswa dari pemerintah Turki. Beasiswa itu sudah terjamin, karena sudah ditanggung mulai dari asrama,makan 2x sehari, tiket keberangkatan PP, uang saku, asuransi, biaya kuliah (spp) dan biaya hidup.
Pria kelahiran tahun 2000 ini mempunyai keinginan untuk bisa bekerja di lembaga kemanusiaan, seperti Unicef Indonesia dan niatnya yang ingin mengabdi untuk kemanusiaan.
“Saya ingin bekerja di lembaga kemanusiaan, karena niat saya ingin mengabdi untuk kemanusiaan,” tuturnya.
Sebelumnya, Ciptadi salah satu satu dari sekian banyak orang yang pernah gagal dalam SNMPTN dan SBMPTN. Ia hanya lolos di ujian mandiri dan lolos di UIN Jakarta, Universitas Brawijaya dan Unpar Bandung.
Sebelum mendapat beasiswa, Ciptadi masuk sebagai mahasiswa UIN Jakarta. Tetapi setelah dinyatakan lolos beasiswa Turki ia mengambil beasiswa bersama 33 orang dari Indonesia yang dinyatakan lolos beasiswa dari pemerintah Turki untuk jenjang S1.
Siapa sangka, peraih beasiswa Turki sekaligus penulis dari buku “The line of the culture” ini juga pernah mendapatkan beasiswa Universitas Hult International Bussines School, Amerika Serikat 2018. Akan tetapi, ia tidak mengambil beasiswa tersebut dikarenakan hanya 40% dan memerlukan biaya lebih besar lagi.
Ciptadi juga akan membentuk suatu organisasi bagi orang Sunda yang kuliah/sudah lulus dari Turki dan menawarkan kuliah di Turki/konsultasi. (Ressa Krisnawati)