CIAMIS: Keluarga korban pencabulan siswi SMP di kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Sebab anak tercintanya berinisial Rs akan merasa terpukul dan masa depannya hancur. Apalagi akan menghadapi UN.
“Pokoknya keluarga saya hancur, duh tega pisan guru teh naha teu make agama jeung otak pisan hirupna (tega sekali guru tersebut, perilakukanya bagai binatang,” kata Etin ibu kandung korban.
Etin mengaku sangat terpukul dengan kelakukan para guru itu, sebagai korban malah sempat diancam akan dituntut secara hukum. “Mungkin mereka ini menganggap bodoh dan bisa ditakut-takuti,” katanya.
Tapi Etin membenarkan pihak keluarga pelaku sempat meminta berdamai dan ingin menyelesaikan secara kekeluargaan. Alasannya kalau dibuka kasus tersebut aib besar bagi dunia pendidikan Ciamis.
“Saya berharap diperlakukan adil. Meski orang lemah tapi kami minta hukum ditegakan,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Hendra Virmanto, S.Ik membenarkan kejadian tersebut. Kasusnya ditangani unit perlindungan perempuan dan anak (PPA). Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus itu.
“Hassilnya nanti kita ekspose,” kata Hendra.
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis juga menyikapi masalah ini dengan bijak. Meski awalnya sempat ditutupi-tutupi namun Disdik menyesali kasus tersebut. “Sekalipun masalah ini sudah ditangani polisi, namun ke 3 Guru itu akan kami tindak, tapi seorang lagi kami limpahkan ke Kementerian Agama karena memang dia adalah guru agama,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Wahyu Hidayat bersama jajaran lainnya. (ink)