BANDUNG BARAT, FOKUSJabar.com : Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menganalisis terjadinya tindak asusila pada anak berawal dari lingkungan terdekat. Pelaku biasanya orang dekat dan berhubungan baik dengan korban.
Ketua P2TP2A KBB, Elin Suharliah Abubakar mengatakan, dari dua kasus asusila yang terjadi di Bandung Barat pelakunya orang dekat atau berhubungan baik dengan korban.
Faktor penyebabnya berbeda-beda. Salah satunya, ruang privasi anak terbuka saat menginjak usia tertentu sehingga dalam situasi tertentu memicu tindakan asusila yang dilakukan orang terdekat.
” Seperti kasus siswi kelas VI dicabuli ayah tiri. Setelah dilihat kondisi kamar korban tidak memiliki daun pintu, ketika melihat anak di dalam kamar ayah tiri terpancing mencabuli anaknya,” ungkap Elin di Ngamprah, Jumat (5/2/2016).
Selain ruang privasi, rendahnya pengetahuan orang tua dalam memberikan pemahaman pendidikan seks sejak dini, padahal jika benar dilakukan akan mencegah kejahatan asusila di lingkungan keluarga.
” Menjadi pekerjaan rumah orang tua memberikan pendidikan seks sejak dini, ajaran Islam mengajarkan ini, misalnya anak tidak boleh tidur bersama orang tua sejak usia tertentu, secara tidak langsung akan mengajarkan anak laki-laki berbeda dengan perempuan,” paparnya.
Selain itu, ajaran Islam juga menganjurkan anak untuk mengetuk pintu saat akan masuk kamar orang tuanya, hal seperti ini merupakan pendidikan dasar anak untuk mengetahui etika privasi
” Pendidikan ajaran Islam dalam berkeluarga membentuk moral dan etika juga peran masing-masing keluarga,” pungkasnya.
(Tri/Bam’s)