BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menilai, fenomena penangkapan terduga teroris oleh tim gabungan aparat harus menjadi perhatian akan pentingnya pencegahan sejak dini.
Menurut dia, terjadinya insiden peledakan yang diduga berkaitan dengan kelompok terorisme radikal, tak menutup kemungkinan terjadi karena beberapa faktor.
“Itu campuran, pasti ada berbagai variable yang memengaruhi. Bisa jadi pendidikannya dan pemahaman agama yang dangkal, taraf ekonominya yang rendah,” kata Aher, Senin (11/1/2016).
Menurut dia, tiga indikasi itu harus diperkuat untuk meminimalisasi aksi terorisme di Jawa Barat.
Seperti diketahui, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti teror Markas Besar Kepolisian RI bersama jajaran Kepolisian Daerah Jawa Barat menggerebek rumah orang yang diduga teroris di jalan Mengger Girang, Kelurahan Pasirluyu, Kecamatan Regol, Kota Bandung Minggu (10/1) kemarin.
“Kalau pemahaman agama yang benar pasti tidak akan melakukan itu,” tegas Aher, di Bandung, Senin (11/1/2016).
Aher pun menyarankan kepada aparat pemerintah di daerah agar teliti mendata identitas kependudukan baik yang menetap permanen maupun sementara.
“Masyarakat juga tetap waspada. Pengelola kos kosan maupun kontrakan agar waspada. Perhtikan kejelasan identitas siapa yang ngontrak. Jangan sampai tidak diadministrasikan,” katanya.
(Adi/LIN)