MADIUN: Apakah PSGC mampu bertahan di Liga 2 Indonesia atau turun kasta ditentukan kalau PSGC menjadi runner up terbaik. Meski pada laga penutup babak play-off Liga 2 Grup G, PSGC unggul 2-1 atas Persekam Metro, namun kemenangan itu sia-sia. Pasalnya Perserang juga menang 1-0 atas Perseka Kaimana. Tiga poin yang diraih anak asuh Lukas Tumbuan tak mampu menyelamatkan Laskar Galuh untuk bertahan di Liga 2 musim depan.
“PSGC kalah secara head to head. Karena pada laga kedua lalu, PSGC dijinakkan Perserang 1-0. Tapi Anak-anak sudah mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya,” kata pelatih Lukas Tumbuan.
Manager PSGC Ciamis Herdiat Sunarya menyampaikan permohonan maaf atas hasil akhir tersebut. Tim dan manajemen sudah bekerja keras namun hasilnya tak sesuai yang diharapan.
Tapi Herdiat berharap PSGC Ciamis menjadi runner up dengan nilai terbaik dibanding dengan runner up di grup lainnya. Sehingga masih ada harapan untuk tetap bertahan di Liga 2.
“Kalau ada tim yang poinnya 7 langsung lolos, kalau sama-sama poin 6 dilihat dari selisih gol,” ungkapnya.
Herdiat mengaku PSGC Ciamis sudah berjuang habis-habisan, terlihat juga di pertandingan lawan Metro Malang yang menunjukan permainan bagus. Meskipun di pertandingan tersersebut permainan lawan keras menjurus kasa
Sementara itu Pelatih Metro FC Mahmudiana menyebut keberuntungan tak memihak tim asuhannya.”Peluang kami banyak, tapi hanya satu gol yang bisa terjadi. Motivasi anak-anak sudah bagus. Karena kami harus menang jika ingin tetap di Liga 2. Tapi, sekarang kami harus bisa menerima kenyataan ini,” ujarnya.
Manajer Perserang, Babay Karnawi sangat bungah dengan hasil akhir di fase play-off ini. Meski mereka mengawalinya dengan susah payah. “Kuncinya pada rasa memiliki yang ada di dada pemain. Kami bersyukur musim depan masih bisa berkompetisi di kasta kedua,” ucap Babay Karnawi. (rev/galuhnews.com)