CIAMIS, (GNC);- Ratusan mahasiswa Universitas Perjuangan (Unper) dilepas untuk menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya. Namun lebih dari sekadar rutinitas akademik, kehadiran 916 mahasiswa ini dipandang sebagai suntikan energi baru bagi desa-desa yang akan mereka singgahi.
Mahasiswa kini bukan hanya penimba ilmu, tetapi pelaku transformasi sosial. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. H. Erwan Darmawan, menekankan pentingnya pertukaran pengetahuan antara desa dan mahasiswa.
“Ini bukan sekadar mahasiswa belajar dari masyarakat. Tapi juga soal bagaimana ilmu yang dibawa mereka bisa menjadi pemicu lahirnya desa-desa inovatif dan mandiri,” ujar Erwan.
Pemerintah daerah melihat KKN bukan sekadar program pengabdian, tetapi jembatan sinergi antara kampus dan pembangunan wilayah.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sapari Al-Ayubi, menambahkan, “Dengan kemampuan analisis dan semangat kolaboratif, mahasiswa bisa menjembatani aspirasi masyarakat dan dinamika pembangunan lokal.”
Rektor Unper, Dr. H. D. Yadi Heryadi, M.Sc, mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya hadir, tapi benar-benar menyatu dengan kehidupan masyarakat.
“Gali potensi lokal, cari solusi, dan jadilah bagian dari perjalanan masyarakat desa menuju kemandirian,” tuturnya.
Dengan tema kolaborasi dan pemberdayaan, KKN kali ini dibekali pula dengan pelatihan isu-isu krusial seperti bahaya pinjaman online, edukasi kesehatan, dan penguatan pendidikan.
Ketua Panitia, Salsabila Adlina, M.S.Farm, menyebut bahwa ini adalah bentuk nyata dari pendekatan holistik Unper dalam mempersiapkan mahasiswanya.
Program ini bukan hanya soal tiga bulan mengabdi, tapi tentang membangun harapan baru di setiap sudut desa. Dengan energi muda dan gagasan segar, mahasiswa KKN Unper diharapkan mampu menyalakan bara perubahan di wilayah Galuh dan Tasikmalaya.