CIAMIS, EDU, (GNC);- United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) telah merilis data UNESCO Institute for Statistics (UIS), pada Rabu, 13 September 2023. Data statistik tersebut mencatat perkembangan berbagai negara terhadap Sustainable Development Goals di bidang pendidikan (SDGs 4).
UNESCO telah merilis data dalam bidang pendidikan tersebut sejak tahun 1999. Data tersebut turut mendukung metrik World Bank Learning Poverty, Human Development Index, Global Education Monitoring Report, dan sebagainya.
UNESCO UIS pada edisi kali ini juga merilis Global Flow of Tertiary–Level Students. Melalui data tersebut, dapat terlihat negara apa saja yang paling banyak menjadi tujuan mahasiswa Indonesia untuk kuliah di luar negeri.
Dari sekian negara, Australia menempati peringkat pertama sebagai negara tujuan favorit mahasiswa Indonesia untuk kuliah.
Disusul oleh negara tetangga, yakni Malaysia yang menjadi negara kedua favorit mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
baca juga: Kekurangan Sampah, Negara ini sampai Harus Import Sampah dari Negara Lain
Berikut 15 negara favorit mahasiswa Indonesia untuk kuliah di luar negeri:
• Australia: 11.683 mahasiswa;
• Malaysia: 9.862 mahasiswa;
• Amerika Serikat: 7.445 mahasiswa;
• Jepang: 5.095 mahasiswa;
• Inggris: 3.124 mahasiswa;
• Jerman: 2.886 mahasiswa;
• Turki: 2.252 mahasiswa;
• Arab Saudi: 2.001 mahasiswa;
• Kanada: 1.437 mahasiswa;
• Korea Selatan: 1.185 mahasiswa;
• Prancis: 812 mahasiswa;
• Hong Kong, China: 679 mahasiswa;
• Thailand: 587 mahasiswa;
• Selandia Baru: 581 mahasiswa;
• Yordania: 445 mahasiswa.
Sebagai informasi, UNESCO telah merilis data khusus di bidang pendidikan sejak 1999 silam.
Data ini turut mendukung metrik World Bank Learning Poverty, Human Development Index, Global Education Monitoring Report, dan lainnya.
Tingkat Kesenjangan Pendidikan Berbagai Negara
Rilis UIS pada edisi terbaru turut melaporkan kesenjangan pendidikan yang signifikan pada orang dewasa di atas 25 tahun, baik yang konteksnya dalam suatu negara ataupun antarnegara.
Di sebagian besar negara-negara Afrika sub-Sahara yang datanya tersedia, terdapat kurang dari separuh orang dewasa yang sudah mengenyam pendidikan dasar. Selain itu di sebagian besar negara minoritas, hanya kurang dari seperempat orang dewasanya yang sudah menempuh pendidikan dasar.
Jumlah itu lantas sebanding dengan lebih dari 75% penduduk yang sudah menempuh pendidikan dasar di sebagian besar negara di Asia Timur, Afrika Utara dan Asia Barat, serta Amerika Latin dan Karibia. Kecuali di Amerika Utara dan Eropa, kurang dari separuh orang dewasa di sana telah mencapai pendidikan menengah atas di sebagian besar negara di setiap wilayah.
baca juga: Indonesia Jadi Negara dengan Perokok Aktif Terbesar di Dunia
Selain itu di negara-negara yang datanya tersedia, ada kesenjangan kekayaan yang meningkat secara signifikan mulai dari pendidikan dasar, menengah pertama, menengah atas, hingga tinggi.
Pada tingkat perguruan tinggi, di antara sebagian besar negara berpendapatan rendah dan menengah, ada kurang dari 1 dari 100 orang dewasa dari keluarga miskin yang sudah mencapai setidaknya gelar sarjana. Sebagai pembanding, ada lebih dari 1 dari 10 orang dewasa di keluarga kaya yang sudah mencapai minimal gelar sarjana.(Lovia)***